Masjid Jokowi Yang Ada Di Solo

Masjid Jokowi Yang Ada Di Solo

Arsitektur Mirip Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA

Arsitektur yang diusung dalam bangunan masjid Sheikh Zayed dibuat mirip dengan Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA.

Masjid Sheikh Zayed di Solo juga dirancang memiliki 4 menara dan 1 kubah utama. Adapun kubah-kubah kecil dan ornamen bangunannya khas Timur Tengah.

Arsitektur Islam modern ini menggambarkan persahabatan antara UEA dan Indonesia.

Hadiah untuk Presiden Jokowi dari Pangeran UEA

Dikutip detikJateng dari situs surakarta.go.id, pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Al-Nahyan di Solo ini merupakan hadiah dari Pangeran UEA Mohamed bin Zayed (MBZ) untuk Presiden Jokowi. Masjid ini berada di atas lahan bekas Depo Pertamina Jalan Ahmad Yani, Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun pembangunan masjid raya ini berada di bawah arahan kontraktor dari PT Waskita Karya. Pembangunan masjid ini juga merupakan simbol kerja sama dan persahabatan negara antara Indonesia dan UEA, khususnya dalam bidang keislaman.

KH Abdul Rozaq Shofawi Jadi Imam Besar Masjid Sheikh Zayed

Masjid Sheikh Zayed Al Nahyan Solo itu diasuh Imam Besar KH Abdul Rozaq Shofawi. KH Abdul Rozaq merupakan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muayyad Solo.

Adapun wakil KH Abdul Rozaq sebagai Imam Besar Masjid Sheikh Zayed ini, adalah pengasuh Ponpes Al-Quraniy Azzayadiy, KH Abdul Karim Ahmad Al Hafidz atau akrab dipanggil Gus Karim. Gus Karim juga dikenal sebagai salah satu guru ngaji Jokowi saat belajar tafsir Al-Qur'an dan fiqih.

"Imam besar itu sekaligus ketua pengurus harian, itu imam besar. Kemudian dibantu oleh Wakil yaitu KH Abdul Karim tadi. Jadi ada satu wakil Abdul Karim dan Imam besar ada Abdul Rozaq," kata Kepala Bagian Perencanaan Keuangan Hukum dan Kerjasama Masjid Raya Sheikh Zayed Al Nahyan, Bagus Sigit di Hotel Swissbell Solo, Minggu (13/11).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap kemegahan Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo, Jawa Tengah yang baru saja diresmikannya bersama Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al Nahyan, Senin (14/11).

Jokowi membandingkan masjid tersebut dengan masjid di Abu Dhabi, UEA dengan nama yang sama.

"Abu Dhabi punya masjid megah The Sheikh Zayed Grand Mosque, di Solo kini juga berdiri Masjid Raya Sheikh Zayed. Namanya sama, hanya beda ukuran," kata Jokowi di akun instagramnya, @jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi menggambarkan Masjid Raya Sheikh Zayed memiliki empat menara, satu kubah utama dan kubah-kubah kecil. Masjid ini juga memiliki ornamen bangunan khas Timur Tengah.

"Masjid Raya Sheikh Zayed Solo yang bisa menampung 10.000 jamaah ini adalah replika The Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi," kata dia.

Jokowi mengatakan masjid ini akan menjadi pusat dakwah dan wisata religi baru bagi masyarakat Solo dan sekitarnya.

"Setelah diresmikan, masjid ini dibuka untuk masyarakat umum. Masjid Raya Sheikh Zayed Solo akan menjadi tempat salat, pusat dakwah dan pendidikan Islam, sekaligus pusat destinasi wisata religi baru di Solo," kata Jokowi.

Diketahui, Jokowi bersama Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) meresmikan Masjid Raya Sheikh Zayed pada hari ini. Ia mengatakan Masjid seluas lebih dari tiga hektare di Gilingan, Kecamatan Banjarsari itu adalah hadiah dari Presiden MBZ.

Presiden Joko Widodo bersama Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Muhammad bin Zayed (MBZ) baru saja meresmikan Masjid Sheikh Zahed Al-Nahayan di Kelurahan Gilingan, Banjarsari, Solo, Senin (14/11). Bangunan megah tersebut merupakan replika dari masjid Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA. Foto: CNN Indonesia/Rosyid

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkurban satu ekor sapi jenis simental dengan berat 1.080 kilogram atau 1 ton lebih di Masjid Agung Solo. Sapi tersebut didatangkan dari peternak asal Salatiga.

Pantauan detikJateng, sapi Jokowi tiba di Masjid Agung Solo sekira pukul 19.49 WIB. Penurunan sapi itu disaksikan oleh masyarakat yang hadir sejak sore.

Saat penurunan dari truk, sapi itu beberapa kali hendak menyeruduk pemilik yang akan mengikat tali ke tiang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemilik sapi, Muhammad Rosihan Alif mengatakan sapi tersebut diberi nama Tebo yang berasal dari singkatan Tenanan Le Bongsor. Ia menyebut sapi tersebut berusia tiga tahun.

"Namanya Tebo singkatan Tenanan Le Bongsor, bobotnya 1.080 kilogram, satu ton lebih dan usianya tiga tahun," katanya kepada awak media, Minggu (16/6/2024).

Alif mengaku sapi tersebut baru laku pada dua pekan sebelum Idul Adha. Dirinya mengaku sudah mempunyai firasat bahwa sapi tersebut akan dibeli oleh Jokowi.

"Nggak tahu kok bisa dipesan, dari dulu udah feeling sapi ini (Tebo) laku Pak Presiden. Dipesan baru saja dua minggu yang lalu," ucapnya.

Ia mengatakan sapi tersebut dijual di atas Rp 100 juta. Bisa dibeli oleh Presiden, kata Alif merupakan salah satu impian semua peternak.

"Dibeli secara transfer Rp 100 juta lebih ya. Ya sempat ditawar, tapi ini sudah dibayar lunas. Ini pertama kali dibeli oleh Presiden," ucapnya.

Lebih lanjut, Alif mengatakan tidak ada perawatan khusus supaya sapi tersebut bisa berbobot satu ton lebih. Menurutnya, selama ini pakan yang diberikan juga bukan dari sentrat.

"Nggak ada perawatan khusus, kita peternakan kita integrasi pertanian jadi pakai cuma jerami dan limbah ketela, kulit singkong, limbah pertanian. Terus kita buat inovasi menggunakan probiotik, hla probiotik itu gunanya untuk memaksimalkan pencernaan. Jadi nyatanya makannya cuma jerami dan limbah pertanian hasilnya bisa jumbo nggak harus ragat Rp 50 ribu, Rp 100 ribu," jelasnya.

Selama perawatan dirinya hanya merogoh kocek Rp 15 ribu per hari. Menurutnya, hal itu bisa membuktikan bahwa hanya dengan jerami dan limbah bobot sapi bisa besar.

"Kebanyakan peternak kan, wah mahal ya jumbo, mesti perawatannya mahal. Tapi ini jerami dan limbah pertanian sehari cuma Rp 15 ribu bisa jumbo. Jadi untuk menunjukkan ke peternak bukan hanya makanan berasal dari sentrat, jadi tapi bahan limbah bisa jadi jumbo," pungkasnya.

Masjid Raya Sheikh Zayed, Kota Solo, Jawa Tengah. (Instagram @kotasolo_surakarta)

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) shalat Idul Fitri 1444 Hijriah di Masjid Raya Sheikh Zayed, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu, 22 April 2023. Jokowi ditemani Ketua Mahkamah Konstitusi yang juga adik iparnya, Anwar Usman dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Ibu Negara Iriana dan putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep beserta istri Erina Gudono juga Shalat Id di masjid hadiah dari Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Syeikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan untuk Indonesia sebagai simbol persahabatan dua negara.

Shalat Idul Fitri perdana di Masjid Sheikh Zayed Solo diimami oleh KH Agus Ma’arif. Bilalnya KH Maksum Ahmad Kamal. Sedangkan bertindak sebagai khatib adalah KH Abdul Karim Al-Hafidz.

Berikut 10 fakta menarik Masjid Raya Sheikh Zayed yang berada di Kelurahan Gilingan, Banjarsari, Kota Solo :

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo diresmikan langsung oleh Presiden UEA Syeikh Mohammad bin Zayed Al Nahyan bersama Presiden Jokowi, pada 14 November 2022.

Peresmian Masjid Raya Syekh Zayed Kota Solo. (Kemenag.go.id)

Upacara peremian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh kedua presiden. Kedua pemimpin kemudian menanam pohon sala atau solo.

2. Simbol Persahabatan

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo merupakan hadiah Pemerintah Persatuan Emirat Arab untuk Indonesia sebagai simbol persahabatan yang kuat antara dua negara mayoritas Muslim terbesar di dunia: Indonesia dan UEA.

Masjid ini merupakan replika dari Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA.

Foto bersama di Masjid Raya Syekh Zayed Kota Solo. (Setkab.go.id)

3. Lahan dan Biaya Pembangunan

Kementerian Agama RI menyebutkan biaya pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo mencapai Rp 300 miliar, semuanya ditanggaung oleh pemerintah Uni Emirat Arab.

Masjid Sheikh Zayed Solo dibangun di atas lahan seluas 2,7 hektare. Luas masjid 8.000 meter persegi.

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo terdiri dari dua lantai dan mampu menampung 10.000 jamaah. Ini salah satu masjid terluas di Jawa Tengah.

5. Pusat Istam dan Ekonomi Syariah

Masjid Sheikh Zayed memiliki bangunan pendukung untuk Islamic Center, Taman Pendidikan Alquran, madrasah dan tempat pengembangan ekonomi syariah yang menjual produk-produk kerajinan masyarakat.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan masjid ini jadi pusat pengajaran Islam rahmatan lil 'aalamin di Kota Surakarta.

6. Bersebelahan dengan Gereja

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo letaknya berhadapan dengan Gereja Sola Gratia di Jalan Mentawai, jadi simbol toleransi beragama di Indonesia.

Seluruh marmer untuk lantai dan sebagian dinding Masjid Sheikh Zayed Solo didatangkan langsung dari Italia. Sebelum dibawa ke Solo, marmer yang diimpor bertahap itu melewati proses fabrikasi dulu di Jakarta.

Masjid Sheikh Zayed Solo punya empat menara yang mengarah ke atas, satu kubah utama dan beberapa kubah kecil di kelilingnya. Masjid ini diperindah dengan unsur budaya Timur Tengah melalui ornamen-ornamen. Total pintu masjid ada 133 buah.

9. Ikon Wisata Religi

Masjid Sheikh Zayed Solo bukan sekadar tempat ibadah dan pusat pengembangan Islam, tapi juga menjadi ikon wisata religi Kota Surakarta. Keindahan dan keunikan masjid ini jadi daya tarik wisata.

"Masjid Sheikh Zayed Solo juga menjadi kebanggaan dan daya tarik wisata religi, sekaligus menjadi penanda adanya persahabatan dan kerja sama antarbangsa dalam penguatan peradaban Islam yang ramah untuk semua," kata Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin.

10. Aturan Masuk Masjid

Masuk masjid tentu ada aturan dan tata krama, begitu juga dengan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. Aturan ini berlaku bukan hanya untuk Muslim, tapi turis non-muslim yang mau berwisata di Masjid Sheikh Zayed juga harus mematuhinya. Pengunjung wajib menutup aurat.

Jam operasional masjid dari pukul 04.00 sampai 22.00 WIB. Dilarang merokok di area masjid, dilarang bawa makanan dan minuman dari luar. Dilarang bawa hewan peliharaan.

Masjid Sheikh Zayed Solo tidak menerima sumbangan atau donasi dalam bentuk apapun, karena semua biaya operasional ditangga UEA.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed bin Zayed Al-Nahyan meresmikan Masjid Raya Sheikh Zayed Al-Nahyan Solo hari ini. Peresmian masjid hadiah Pangeran UEA Mohamed bin Zayed untuk Jokowi itu juga dilakukan dengan penanaman pohon sebagai simbol persahabatan.

Berikut 5 fakta Masjid Raya Sheikh Zayed Al-Nahyan yang dirangkum dari berita detikJateng.

Mampu Tampung 10 Ribu Orang

Masjid Raya Sheikh Zayed Al-Nahyan Solo berdiri di atas lahan seluas 3,6 hektare. Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa sebelumnya mengatakan, masjid ini mampu menampung 10 ribu orang.

"Kalau normal bisa sampai 10 ribu (orang) sampai selasar luar, kalau (bangunan) inti 4 ribu (orang), lantai atas dan bawah," kata Teguh saat meninjau Masjid Sheikh Zayed, Rabu (18/10) lalu.

Masjid hadiah Pangeran UEA ini dibangun dengan dana sekitar Rp 300 miliar. Selain untuk salat, masjid bernuansa putih dan emas ini juga bisa dimanfaatkan untuk acara pengajian dan wisata religi.

KH Abdul Rozaq Shofawi Jadi Imam Besar Masjid Sheikh Zayed

Masjid Sheikh Zayed Al Nahyan Solo diasuh Imam Besar KH Abdul Rozaq Shofawi. KH Abdul Rozaq merupakan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muayyad Solo.

Adapun wakil KH Abdul Rozaq sebagai Imam Besar Masjid Sheikh Zayed ini adalah pengasuh Ponpes Al-Quraniy Azzayadiy, KH Abdul Karim Ahmad Al Hafidz atau akrab dipanggil Gus Karim.

Gus Karim juga dikenal sebagai salah satu guru ngaji Jokowi saat belajar tafsir Al-Qur'an dan fiqih.

"Imam besar itu sekaligus ketua pengurus harian, itu imam besar. Kemudian dibantu oleh Wakil yaitu KH Abdul Karim tadi. Jadi ada satu wakil Abdul Karim dan Imam besar ada Abdul Rozaq," kata Kepala Bagian Perencanaan Keuangan Hukum dan Kerjasama Masjid Raya Sheikh Zayed Al Nahyan, Bagus Sigit di Hotel Swissbell Solo, Minggu (13/11).

Presiden Joko Widodo bersama Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Mohammed bin Zayed (MBZ) baru saja meresmikan Masjid Sheikh Zahed Al-Nahayan di Kelurahan Gilingan, Banjarsari, Solo, Senin (14/11). Bangunan megah tersebut merupakan replika dari masjid Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA.

Arsitektur Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan Solo merupakan replika dari Masjid Sheikh Zayed Grand Mosque. Warna putih dengan aksen emas mendominasi bangunan masjid tersebut.

Masjid Sheikh Zahed Al-Nahayan di Solo merupakan replika dari masjid Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA. Foto: CNN Indonesia/Rosyid

Sebagai replika, Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan di Solo memiliki bentuk sama persis dengan Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi. Masjid yang dibangun di atas lahan bekas Depo Pertamina itu memiliki empat menara, satu kubah utama, dan puluhan kubah kecil yang menghiasi atap bangunan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang ukurannya tidak sama persis dengan yang di Abu Dhabi. Yang di sini lebih kecil," kata Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa beberapa waktu lalu.

Tak hanya bentuk dan warna, kualitas bahan bangunan pun diupayakan semirip mungkin dengan Masjid Sheikh Zayed. Di antaranya marmer yang harus didatangkan langsung dari Italia. Marmer tersebut digunakan untuk membalut seluruh lantai dan sebagian dinding masjid.

Meski memiliki bentuk yang sama persis dengan masjid di Abu Dhabi, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menginginkan agar Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan Solo memiliki ciri khas tradisional. Ia meminta agar sebagian lantai masjid dihiasi dengan motif batik kawung. Motif tersebut bisa ditemui di pelataran masjid.

Tak hanya itu, motif batik juga menghiasi karpet yang membalut lantai bangunan utama masjid. Motif batik tersebut bisa ditemui di bagian tepi karpet, dikombinasikan dengan desain geometris arabesque di bagian tengah.

Tepat di tengah bangunan, terdapat lampu yang tergantung dari tengah kubah utama. Lampu megah tersebut berwarna keemasan.

Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan di Solo sendiri merupakan hadiah dari Presiden MBZ kepada Presiden Jokowi sebagai simbol persahabatan kedua negara. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyebut biaya pembangunan sebesar hampir Rp 300 Miliar sepenuhnya ditanggung oleh Presiden MBZ.

Teguh mengatakan Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan mampu menampung 10 ribu jamaah. Bangunan utamanya memiliki kapasitas empat ribu orang. Selebihnya bisa menempati pelataran di sisi timur masjid yang cukup luas.

Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Sheikh Zayed Al-Nahayan juga digadang menjadi pusat penyebaran Islam moderat di Indonesia. Untuk mendukung hal itu, Masjid Sheiks Zayed dilengkapi dengan perpustakaan, ruang transit VIP, ruang pengelola, dan taman.

Luas Bangunan 8.000 Meter Persegi

Dilansir detikNews, Masjid Sheikh Zayed memiliki luas sekitar 8.000 meter persegi. Kawasan masjid ini terdiri dari bangunan inti masjid, ruang VIP, perpustakaan seluas 20 meter persegi, dan basement yang digunakan untuk tempat wudu putra dan putri.

Kota Solo menambah satu lagi destinasi wisata religi yakni Masjid Raya Sheikh Zayeh Al Nahyan. Masjid yang berlokasi di Jalan A. Yani, Gilingan, Banjarsari, Solo ini baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ).

Peresmian dilakukan pada Senin (14/11). Waktu peresmian ini maju beberapa hari dari rencana semula yakni Kamis (17/11). Sebelum peresmian dilakukan, sejumlah prosesi dilakukan yakni mulai dari salah tahiyatul masjid yang dilaksanakan Presiden Jokowi maupun Presiden UEA MBZ.

Seusai salat, Jokowi dan Mohamed bin Zayed menandatangani prasasti yang telah disiapkan. Setelah tanda tangan dilakukan dilanjutkan dengan pembacaan doa. Pembacaan doa dipimpin langsung oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah pembacaan doa rampung, prosesi dilanjutkan dengan penanaman pohon. Kedua pemimpin negara itu menuju ke lokasi penanaman pohon yang sudah disiapkan oleh panitia. Masjid yang dibangun di atas tanah seluas 3,6 hektare ini tampak begitu megah, bahkan menjadi yang terbesar di wilayah Solo Raya.

Tapilan masjid ini juga begitu indah dengan corak arsitektur Islam modern. Masjid Sheikh Zayed Al Nahyan ini merupakan hadiah Pangeran UEA Mohamed bin Zayed untuk Jokowi di Solo.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan Jokowi langsung terbang ke Solo usai kunjungan kerja dari Kamboja untuk melakukan peresmian masjid Sheikh Zayed Al Nahyan itu. Usai diresmikan, warga pun antusias untuk datang ke masjid tersebut.

Tidak jarang ramainya kunjungan warga ini menyebabkan lalu lintas di ruas jalan A. Yani menjadi tersendat.

Tampung 10 Ribu Orang

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa sebelumnya mengatakan masjid ini mampu menampung 10 ribu orang.

"Kalau normal bisa sampai 10 ribu (orang) sampai selasar luar, kalau (bangunan) inti 4 ribu (orang), lantai atas dan bawah," kata Teguh saat meninjau Masjid Sheikh Zayed, Rabu (18/10).

Masjid hadiah Pangeran UEA ini dibangun dengan dana sekitar Rp 300 miliar. Selain untuk salat, masjid bernuansa putih dan emas ini bisa dimanfaatkan untuk pengajian dan wisata religi.

Dilansir detikNews, Masjid Sheikh Zayed yang terletak di Jalan A Yani Nomor 128, Gilingan, Kecamatan Banjarsari ini memiliki luas sekitar 8.000 meter persegi. Seperti dilansir dari surakarta.go.id, di dalamnya terdiri dari bangunan masjid, ruang VIP, perpustakaan seluas 20 meter persegi, dan basement yang digunakan untuk tempat wudhu putra dan putri.

Arsitektur yang diusung dalam bangunannya dibuat mirip dengan Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA. Masjid Sheikh Zayed di Solo juga dirancang memiliki 4 menara dan 1 kubah utama.

Adapun kubah-kubah kecil dan ornamen bangunan khas Timur Tengah. Arsitektur Islam modern ini menggambarkan persahabatan antara UEA dan Indonesia.

Baca KH Abdul Rozaq Shofawi Jadi Imam Besar Masjid Sheikh Zayed di halaman berikutnya...